Serenade Barakah #15

Seusai rerintik hujan di senja ini, terpikir sejenak tentang sebuah episode yang sedang dirancang. Berharap seindah kasih yang terjalin atas cinta pada-Nya. Semerdu rerincik alunan telaga kautsar. Sesemerbak bunga di tetaman surga. Semuanya menggantung di langit asa. Satu episode bernama walimah. Merancangnya sedemikian rupa hingga dapat mendentingkan serenade barakah.

Mari bermula dari titik nol perlunya episode ini dirancang. ““Untuk satu pengantin—–dalam riwayat lain–: sepasang pengantin— harus diadakan walimah.”” (HR Ahmad, Thabrani, Ath-Thahawi). Pada episode inilah saat kaum kerabat berkunjung pada pengantin yang baru saja mengucapkan janji setia dalam akad nikah untuk mendoakannya. Berharap setiap hidangan yang tersaji dapat dinikmati oleh orang-orang yang bertakwa agar barakah menyertai. Semoga ada warna barakah dalam setiap hiasan. Ada doa yang semerbak aroma di langit-langit cinta.

Segala harapan itu tentunya harus diikuti dengan ikhtiar yang optimal. Komunikasi yang ma’’ruf dengan keluarga. Tegas dalam mengomunikasikan setiap hal yang berkaitan syariat. Berusaha menghilangkan segala ritual yang bernuansa kemusyrikan. Tentang hitung-hitungan tanggal, ritual adat yang bertentangan syariat, dan simbol-simbol yang merapat pada thiyarah (merasa akan bernasib sial atau baik karena suatu hal). Berharap dengan sangat agar ritual itu tak pernah ada dalam walimah ini. Berdoa dan memohon perlindungan pada-Nya agar dijauhkan hal-hal yang melanggar syariat. Memohon agar saat walimah Allah mengalihkan hujan ke tempat lain yang membutuhkan, agar tak ada ritual-ritual menghentikan hujan. Mohon doanya…

Penyajian hiburan seakan menjadi hal yang wajib dalam suatu walimah. Merancang dengan sedemikian rupa agar tidak melenakan. Perbincangan mengenai memang sedikit menyulut perdebatan yang alot. Tentang wacana menghadirkan hiburan yang sesuai syariat versus hiburan umum yang biasa disajikan yang rawan melanggar syariat. Saat perbincangan itu berlangsung hanya dapat berdoa, memohon pada-Nya agar menurunkan pertolongan-Nya. Sebuah permohonan yang terucap lirih dalam hati, dan kun fayakun salah seorang anggota keluarga berpendapat agar hiburan diserahkan pada saya. Semuanya sepakat. Alhamdulillah… Semoga tak muncul lagi niat untuk menyajikan hiburan yang melenakan.

Saat mendulang ilmu dari sebuah buku yang menjabarkan mengenai perayaan cinta, seketika hati ini mengucap lirih agar walimah kelak terhindar dari segala hal yang mubazir. Baik itu makanan, hiasan dan undangan. Sungguh Allah Maha Lembut. Atas kasih sayang-Nya Allah mengabulkan doa itu dengan mempertemukan dengan pengarajin tas sekaligus pemilik usaha percetakan, maka jadilah undangan berikut ini.

undangan

Kartu ucapan terima kasih itu pun kemudian disulap menjadi kartu berisi doa untuk kedua mempelai.

Photo-0959

Memberitahukan bagi yang belum tahu, mengingatkan bagi yang lupa, dan memantapkan bagi yang sudah hafal doa untuk pengantin yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Masih mengenai rancangan walimah. Merancang sedemikian rupa walimah agar tidak tercampurnya antara tamu laki-laki dan perempuan (ikhtilath). Rancangan ini pun tak terlepas dari tentangan keluarga. Pertimbangan keluarga yang  khawatir ini akan menjadi ‘omongan’ tetangga karena di luar kebiasaan di sini. Hakikatnya walimah adalah syiar Islam, berharap dari walimah inilah masyarakat dapat memahami mengenai walimah yang dicontohkan Rasulullah SAW. Kembali mengharapkan pertolongan Allah selama pembahasan hal ini berlangsung. Hal ini sebelumnya telah disampaikan pada bibi saya, akhirnya Allah memberikan pertolongan melalui bibi saya itu. Bibi saya membantu menjelaskan konsep hijab yang akan dipakai, insya Allah tidak akan mengurangi estetika. Semoga dapat terlaksana hingga hari H.

Berpenampilan cantik pada hari bahagia merupakan keharusan. Namun, berpenampilan cantik itu tak harus berhias berlebih hingga menyerupai perilaku wanita jahiliah. Oleh karena itu, mengomunikasikan riasan dengan juru rias merupakan hal yang penting. Misalnya, kerudung harus menutup dada, riasan tak berlebihan dan alis tidak dicukur. Setelah mengomunikasikannya dengan baik semoga Allah ridho atasnya dan menjauhkan diri kita dari laknat-Nya. ““Allah melaknat wanita-wania yang menato, wanita-wanita yang minta ditato, wanita-wanita yang menyambung rambut, wanita-wanita yang mencukur bulu alis, wanita-wanita yang minta dicabut bulu alisnya, dan wanita-wanita yang minta direnggangkan (dikikir) giginya agar terlihat bagus karena mereka telah mengubah ciptaan Allah.”” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

Merancang walimah yang barakah ini semoga mengundang keridhoan-Nya. Semoga sejak malam telah mencapai sepertiganya, munajat terus dilangitkan mengundang kejora barakah yang siap dibumikan. Fajar pun merekah, menunjukkan rona barakah yang kelak mengulaskan warna di langit cinta. Kesejukan tak luput menyapa hati yang bergetar, menyiapkan perjanjian teguh itu dilontarkan. Semoga detak kebarakahanlah yang memudahkan lisan itu berucap. Kehangat mentari pun menari dalam jiwa yang sakinah dalam bahagia yang berbingkai barakah. Sebuah perayaan cinta yang bernadakan serenade barakah. Allahummaamiin. Semoga. Semoga. Mohon doanya.

cover YnH sakura 2 frame anime 1

About yaniasaisyah

Ibu tiga anak yang berusaha tetap produktif, Alumni IPB, mompreneur @cilokkujang, menulis untuk menjadi pengingat diri #ntms

Posted on April 9, 2014, in Serenade Barakah and tagged , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment